Regulasi tekanan: Tekanan internal dalam alat pemadam kebakaran CO2 sangat tinggi, biasanya sekitar 800-900 psi (pon per inci persegi) pada suhu kamar. Sistem katup bertanggung jawab untuk mengatur tekanan ini ketika alat pemadam diaktifkan. CO2, disimpan sebagai cairan terkompresi, dengan cepat mengembang menjadi gas setelah dilepaskan. Tanpa regulasi yang tepat, ekspansi yang cepat ini dapat menyebabkan pelepasan berbahaya dan tidak terkendali. Katup memastikan bahwa CO2 dikeluarkan pada tekanan yang dapat dikelola, memungkinkan untuk proses pemadaman yang terkontrol dan efektif. Regulasi tekanan yang tepat sangat penting untuk mencegah bahaya fisik seperti radang dingin dari kedinginan CO2 yang ekstrem dan untuk menghindari menyebabkan turbulensi yang dapat memperburuk jenis kebakaran tertentu.
Mekanisme aktuasi: Katup pemadam api CO2 biasanya menggunakan sistem aktuasi manual, yang mencakup pegangan, tuas, atau mekanisme perasan-gendang. Mekanisme ini dirancang untuk membutuhkan tindakan pengguna yang disengaja, mengurangi risiko pelepasan yang tidak disengaja. Ketika pengguna memberikan tekanan pada perangkat aktuasi, ia membuka katup, memungkinkan CO2 dilepaskan. Desain ini memastikan bahwa rilis CO2 hanya terjadi ketika pengguna bermaksud untuk mengoperasikan alat pemadam, meningkatkan keselamatan operasional. Selain itu, beberapa mekanisme fitur katup yang memungkinkan pelepasan intermiten atau berkelanjutan, memberikan pengguna dengan lebih banyak kontrol atas bagaimana CO2 digunakan untuk mengatasi api.
Kontrol aliran: Kontrol aliran adalah aspek penting dari katup pemadam api CO2. Ini menentukan tingkat di mana CO2 dilepaskan, memastikan bahwa debit konsisten dan efektif. Rilis yang terlalu cepat dapat menguras alat pemadam sebelum api sepenuhnya ditekan, sementara terlalu lambat pelepasan mungkin tidak menghasilkan efek perpindahan pendinginan dan oksigen yang diperlukan untuk memadamkan api. Katup dikalibrasi untuk memungkinkan aliran CO2 yang stabil, yang menciptakan efek yang membekap dengan menggusur oksigen di zona kebakaran, sehingga memotong salah satu elemen penting api. Rilis terkontrol ini membantu menghindari pemborosan yang tidak perlu dari agen pemadam dan memastikan bahwa itu berlangsung cukup lama untuk memerangi api secara efektif.
Sistem penyegelan: Alat pemadam kebakaran CO2 dirancang untuk menampung gas bertekanan dalam waktu yang lama, seringkali selama bertahun -tahun. Sistem penyegelan yang kuat di katup sangat penting untuk mencegah kebocoran yang dapat menyebabkan alat pemadam kehilangan tekanan atau menjadi tidak efektif. Segel dan gasket katup terbuat dari bahan kinerja tinggi seperti karet neoprene atau nitril, yang mampu menahan tekanan tinggi dan suhu rendah yang terkait dengan CO2. Segel ini memastikan bahwa CO2 tetap terkandung sampai alat pemadam diaktifkan. Seiring waktu, keausan pada segel ini dapat terjadi, sehingga inspeksi rutin diperlukan untuk memastikan bahwa katup tetap kedap udara, menjaga kesiapan pemadam untuk digunakan.
Mekanisme Rilis Keselamatan: Alat pemadam kebakaran CO2 dilengkapi dengan fitur pelepas tekanan untuk mencegah tekanan berlebih, yang dapat terjadi karena fluktuasi suhu atau kondisi penyimpanan yang tidak tepat. Katup mencakup mekanisme pelepasan keselamatan yang secara otomatis ventilasi tekanan berlebih jika tekanan internal melebihi batas yang aman. Perlindungan ini mencegah risiko alat pemadam pecah atau menjadi berbahaya untuk ditangani. Sistem pelepas tekanan memastikan bahwa alat pemadam tetap operasional dan aman bahkan di lingkungan di mana variasi suhu dapat menyebabkan tekanan meningkat. Ini adalah fitur keamanan penting yang melindungi pengguna dan alat pemadam dari kegagalan bencana.